DIKSI SEBAGAI SENI BAHASA
Resume ke 18
DIKSI SEBAGAI SENI BAHASA
Narasumber : Maydearly
Moderator :
Widya Arema
Hari / Tanggal : Jum’at, 4 Agustus 2023
Hatiku stasiun.
Tempat pertemuan dan perisahan
Membekas dengan luka.
Sebagai satu-satunya kereta yang melintas
Oleh
: Widya Arema
Untaian kalimat indah yang
dilantunkan oleh moderator Bunda Widya
Arema sebagai pengantar dalam pertemuan ke 18 , selaras dengan temanya yakni Diksi sebagai Seni Bahasa. Sebagai narasumber
pada kelas ini adalah Bunda Maydearly
yang diawali dengan puisi karya beliau berjudul “Tawanan Rindu” .Indah
nan mempesona.
Selanjutnya bunda Maydearly
menjelaskan bahwa begitu pentingnya diksi dalam kajian sebuah bahasa sebab banyak keindahan dari sebuah kata
sehingga menjadi senyawa yang indah.Beliau juga menyampaikan pengertian diksi yang akar katanya dari bahasa Latin “dictionem”,
yang kemudian diserap ke dalam bahasa Inggris menjadi “diction” yang berarti
pilihan kata. Maksudnya, pilihan kata untuk menuliskan sesuatu secara
ekspresif,sehingga tulisan tersebut memiliki ruh dan karakter kuat yang mampu
menggetarkan atau mempermainkan pembacanya.
Bunda Maydearlypun
membagikan tips kepada kami cara mudah menulis kalimat dengan diksi yang
ciamik, yaitu :
1. Sense
of Touch ( menulis dengan melibatkan indra peraba )
2. Sense
of smell ( menulis dengan melibatkan indra penciuman )
3. Sense
of taste ( menulis dengan indra perasa )
4. Sense
of Sight ( menulis dengan melibatkan indra penglihatan )
5. Sense
of hearing ( menulis dengan melibatkan energi yang kita dengar )
Kelima tips tersebut dijelaskan secara detail
dengan contoh-contohnya.
Kelaspun
semakin mengejang, karena peserta ditantang oleh bunda Maydearly untuk menulis
1 paragraf tentang apapun yang dilihat di sekitar kita dalam waktu 10 menit.
Seperti biasa kelaspun diakhiri dengan tanya jawab. Terimakasih Bunda Maydearly,
Terimakasih KBMN PGRI 29.
Kulihat
senja nan indah merona
menatapmu
adalah surga
gemericik
sang air menenangkanku
semilir
angin membawa semerbak rumput liar
hatipun
berbisik
nikmat
mana lagi yang tak kau syukuri
Agustus 2023, Siti Jubaedah
Comments
Post a Comment