Pengelolaan Program yang berdampak Positif pada Murid

 


                Murid sebagai agency merupakan kapasitas seseorang untuk mempengaruhi fungsi dirinya dan arah jalannya peristiwa melalui tindakan-tindakan yang dibuatnya, bukan hanya sebagai penonton prilaku mereka sendiri, tetapi sebagai kontributor untuk keadaan hidup mereka sendiri. Peran guru dalam student agency ini adalah endampingi murid agar pengembangan potensi kepemimpinan mereka tetap sesuai kodrat, konteks, dan kebutuhannya. Hal baik yang saya pelajari dari kepemimpinan murid ini, adalah  kesadaran yang terbangun bahawa murid memiliki voice ( suara ) yakni pandangan, perhatian, gagasan yang diekspresikan oleh murid melalui patisipasi aktif mereka di kelas, sekolah, komunitas, dan sistem. Selain itu murid  juga memiliki pilihan ( choice ) dengan cara guru memberikan peluang  atau kesempatan kepada murid dalam ranah sosial, lingkungan, dan pembelajaran. Setelah  murid bersuara dan memilih diharapkan tumbuh rasa kepemilikan  dari suatu struktur dan proses tersebut. Dalam modul ini terdapat habatan atau kesulitan yang saya alami, diantaranya karena saya mengajar kelas 6 dan mereka sudah selesai ujian, sehingga yang hadir di sekolahpun tidak lengkap membuat saya kelusitan untuk observasi. Sya mengatasinya dengan berdiskusi kepada rekan sejawat, kemudian mencoba mengampu kelas lain untuk diobservasi.

        Perasaan yang saya rasakan dalam mempelajari modul ini , adalah tumbuhnya kesadaran bahwa murid bukan hanya sebagai penonton prilaku mereka sendiri, tetapi mereka mempunyai hak bersuara, memilih dan pada akhirnya tumbuh rasa memiliki pada suatu program di sekolah. Dan sayapun merasa yakin dan bahagia, jika kami sebagai guru berusaha menumbuhkan kepemimpinan murid, maka akan sangat mudah dalam membuat dan elaksanakan program-program di sekolah.

        Tidak dapat dipungkiri dalam membentuk kepemimpinan murid diperlukan  apa yang dinamakan Tri Sentra Pendidikan yaitu kerjasama antara satuan pendidikan, keluarga, dan masyarakat yang berlandaskan kepada asa gotong royong, kesamaan kedudukan ,  saling percaya, saling menhormati , dan kesediaan untuk berkorban  dalam membangun ekosistem pendidikan yang menumbuhkan karakter dan budaya prestasi peserta didik, serta terwujudnya  Profil Pelajar Pancasila yakni beriman, bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, mandiri, bernalar kritis, kreatif, bergotong royong, serta berkebhinekaan global.

Comments

Popular posts from this blog

Menulis Buku dari Karya Ilmiah

Produktif di Usia Senja

Kekuatan dari Sebuah Tulisan